Skip to main content

Membacakan Puisi Dengan Lafal, Nada, Tekanan, Dan Intonasi Yang Tepat

 

Anda telah mendiskusikan masalah-masalah yang ada dalam suatu berita. Diskusi itu dapat anda lanjut dalam pelajaran ini untuk membicarakan isi sebuah puisi. Pemahaman atas isi puisi memang penting ketika kita akan membacakan puisi tersebut secara benar.

Membacakan puisi merupakan kegiatan membaca indah. Untuk itu, pembaca harus memperhatikan empat hal, yaitu lafal, tekanan, intonasi, dan jeda. Hal tersebut dimaksudkan agar isi puisinya dapat terekspresikan dengan jelas. Dengan demikian, pendengar bisa memahami maksud penyairnya dengan baik.


1. Lafal

Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa saat mengucapkan bunyi bahasa. Adapun yang maksud dengan bunyi bahasa, antara lain, [a], [c], [f], [h], [u], dan sebagainya. Pelafalan seseorang dalam berbahasa sering kali berbeda dengan orang lainnya. Berdasarkan pelafalannya itu pula, Anda dapat mengetahui asal daerah seseorang karena memang beberapa kelompok masyarakat memiliki warna pelafalan yang khas. Misalnya, orang Aceh dalam melafalkan bunyi [e], berbeda dengan yang di ucapkan oleh orang sunda. Begitu pun dengan orang Jawa dalam mengucapkan bunyi [d] berbeda dengan orang Makasar.

Meskipun demikian, terlepas dari mana asal daerah Anda, dalam melafalkan suatu bunyi bahasa haruslah jelas, Bunyi-bunyi itu tidak boleh tertukar dengan bunyi-bunyi bahasa lainnya. Misalnya, bunyi [p] dengan [b], [k] dengan [h], atau [o] dengan [u].

Untuk melatih ketepatan dalam melafalkan bunyi bahasa, Anda harus melakikan vokal, misalnya mengucapkan bunyi-bunyi vokal atau konsonan secara cepat dan bervariasi.


2. Tekanan

Tekanan (nada) adalah keras-lunaknya pengucapan suatu kata . Tekanan berfungsi untuk memberikan tekanan khusus pada kata-kata tertentu. Kata yang ingin ditonjolkan pesannya perlu dibacakan dengan keras dibandingkan dengan kata lainnya.Tinggi-rendahnya tekanan dapat membedakan bagian kalimat yang satu dengan bagian lainnya yang tidak penting.

Contoh:

a) Pada bulan Juni banyak terjadi hujan (bukan pada April ataupun bulan lainnya).
b) Pada bulan Juni banyak terjadi hujan (bukan sedikit dan bukan jarang).
c) Pada bulan Juni banyak terjadi hujan. (bukan longsor ataupun peristiwa alam lainnya).

Perhatikan bait puisi berikut.

tak ada yang lebih tabah

dari hujan bulan Juni

dirahasiakannya rintik rindunya

kepada pohon berbunga itu

 

Untuk menentukan kata yang perlu mendapat penekanan dalam bait puisi di atas, terlebih dahulu Anda perlu memahami maksud baitnya secara keseluruhan. Anda dapat memperkirakan sendiri, yang penting, maksud dari kata-kata itu dapat tersampai dengan jelas kepada para pendengar. Misalnya, kata yang perlu mendapat tekanan keras adalah tak ada, bulan Juni, rintik, dan pohon. Dengan demikian, Anda perlu menggarisbawahi kata-kata itu sehingga Anda dapat membedakannya ketika puisi itu dibacakan.

Contoh:

tak ada yang lebih tabah

dari hujan bulan Juni


dirahasiakannya rintik rindunya


kepada pohon berbunga itu



3. Intonasi

Intonasi adalah naik-turunnya lagu kalimat. Perbedaan intonasi dapat menghasilkan jenis kalimat yang berbeda, yakni kalimat berita, kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru.

Penggunaan intonasi dalam puisi sangat penting agar pembacaannya tidak menonton sehingga pendengar pun lebih tertarik. Intonasi juga berguna dalam memperjelas dan membedakan maksud/pesan dari setiap larik. Untuk itu, sebelum Anda membacakannya, Anda perlu menandai, misalnya dengan garis yang menanjak atau menurun.
Dengan demikian, Ada akan mudah dalam membedakan intonasi dari setiap larik ketika puisi itu Anda bacakan.


4. Jeda

Jeda adalah hentian arus unjaran dalam pembacaan puisi yang ditentukan oleh peralihan larik. Jeda berpengaruh pada jelas-tidaknya maksud suatu kata atau larik. Dalam penggunaannya, jeda panjang. Jeda pendek digunakan antarkata dalam suatu larik. Jeda sedang digunakan pada bagian-bagian larik yang bertanda koma dan antarfrase, sedangkan jeda panjang digunakan pada pergantian larik.

Contoh :

tak ada/ yang lebih arif/ /

dari hujan /bulan juni/ /

dibiarkannya /yang tak terucapkan/ /

diserap/ akar pohon/ bunga itu/ /



Itulah Artikel Tentang Membacakan Puisi Dengan Lafal, Nada, Tekanan, Dan Intonasi Yang Tepat, semoga artikel kali ini bermanfaat bagi anda.

Comments

  1. Membacakan Puisi Dengan Lafal, Nada, Tekanan, Dan Intonasi Yang Tepat >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Membacakan Puisi Dengan Lafal, Nada, Tekanan, Dan Intonasi Yang Tepat >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Membacakan Puisi Dengan Lafal, Nada, Tekanan, Dan Intonasi Yang Tepat >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK yf

    ReplyDelete

Post a Comment

Komentar yang bener
Jangan jualan/promosi
Oke dah..

Popular Posts

Download Adobe Photoshop Portable, CS3, CS4, CS5, CS6 Lengkap

Hayo ane baru dapet ini dari blog orang, mungkin anda memerlukannya. Silahkan download, untuk keberhasilan menjalankan Photoshop Portable ini, Jujur ane belum nyobain, Tapi insyallah bisa :D Nama: Adobe Photoshop CS3 portable Link: Download Nama: Adobe Photoshop CS4 portable Link: Download Nama: Adobe Photoshop CS5 portable Link: Download Nama: Adobe Photoshop CS6 portable Link: Download Selamat mendownload dan selamat bereksperimen jangan pernah gagal mencoba dan mencoba terus butuh proses dalam ngedit wkwk.... KABAR GEMBIRA SEMUA LINK AKTIF!!!  SILAHKAN DOWNLOAD :D

Not Angka Lagu Burung Kakak Tua

N ot Angka Lagu Burung Kakak Tua I   ( Do Tinggi ) 1 ( Do Biasa  ) 5   5   3   I   3   2   .  3   4   6   5   4   3 Burung Kakak Tua . Hinggap Di Jendela 5   5   3   I   3   2  . 7  6  5  4  3  2  1 Nenek Sudah Tua . Gigi nya Tinggal Dua 3    5       3   5      5  6       6 6 6 Tredung, tredung, tredung tra la la 3    5       3   5      5  6       6 6 6 Tredung, tredung, tredung tra la la 3    5       3   5      5  6       6 6 6 Tredung, tredung, tredung tra la la 3    5       3   5      5  6       6 6 6 Tredung, tredung, tredung tra la la I   7     5  6   7  I . . . Burung Kakak Tua. Itulah artikel tentang Not Angka Lagu Burung Kakak Tua semoga artikel kali ini bermanfaat bagi anda.

Shigatsu wa Kimi no Uso OVA Subtitle Indonesia

OVA yang diambil dari 11 volume manganya. OVA ini akan fokus pada Kousei , Emi dan Takeshi ketika mereka masih muda , menunjukkan masalah mereka selama kompetisi dan awal persaingan mereka . Format: .Mkv Resolusi: 480p - Mini .Mp4 Credit: Oploverz Info: Myanimelist Tusfiles: Download  480p Solidfile: Download  480p Usercloud: Download  480p Update !! Format .Mp4 Mini Solidfile:  Download   Mini .Mp4 Tusfiles: Download   Mini .Mp4 Uppit: Download   Mini .Mp4 Sharebeast: Download   Mini .Mp4 Sekian dan selamat menyaksikan.

Cara Mengetahui Jenis Kelamin Komputer/Laptop Anda

Cara Mengetahui Jenis Kelamin Komputer/Laptop Anda  1. Buka notepad dengan cara Klik Start > All Programs > Accessories > Notepad 2. Masukkan kode ini, CreateObject("SAPI.SpVoice").Speak"ikeh ikeh kimochi" 3. Simpan file dengan nama who.vbs  dalam Save as Type ganti dengan All Files. 4. Jika sudah di simpan, Klik dua kali/open file. (Pastikan volume speaker anda keras) 5. Dengarkan suara yang keluar. Jika suara pria, maka jenis kelamin komputer anda adalah pria. Tapi jika suara wanita berarti jenis kelamin komputer anda adalah wanita. * bila anda cowok/cewek terus pc/laptop kamu suaranya lawan jenis: SELAMAT!! * bila anda cowok terus pc/laptop kamu suaranya cowok: Mampus dah * bila anda cewek terus pc/laptop kamu suaranya cewek: wkwk... Sumber

Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni

P ada artikel ini, saya akan membahas mengenai peran sejarah dalam kehidupan manusia. Peran sejarah dalam kehidupan manusia adalah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni. Berikut ini akan saya bahas satu-persatu peran-peran tersebut. 1. Sejarah Sebagai Peristiwa Sejarah sebagai peristiwa adalah kejadian atau kenyataan yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada waktu lampau. Sejarah sebagai resgestae  atau menurut Mohammad Ali disebut sejarah sebagai objek. Jadi, apa saja yang terjadi dan terbentuk pada masa lampau adalah kejadian. Semua kejadian atau peristiwa terutama yang menyangkut kehidupan manusia termasuk kajian sejarah. Karena banyaknya peristiwa yang diperoleh adalah peristiwa yang berguna. Sejarah sebagai peristiwa sebenarnya sudah tidak ada lagi, karena kita tidak lagi dapat mengamati atau menyaksikan peristiwa tersebut. Hal yang bisa kita amati adalah sejarah sebagai kisah, Yaitu penelitian sejarah sebagai peristiwa. 2. Sejarah Sebagai Kisah Sejara

Jenis-Jenis Kebutuhan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan

Jenis-Jenis Kebutuhan S ecara garis besar, kebutuhan manusia dapat kita bagi menjadi empat kelompok, yaitu kebutuhan menurut tingkat intensitas, sifat, subjek dan waktu kebutuhan. A. Jenis kebutuhan menurut tingkat intensitas A da kelompok barang/jasa yang dianggap paling penting dalam mempertahankan keberlangsungan kehidupan sebagai makhluk hidup. Atau dengan kata lain, intensitas kebutuhan kita terhadap barang/jasa semacam itu sangat tinggi. Ada pula yang kita anggap sebagai pelengkap saja agar kehidupan menjadi lebih nyaman atau sebagai kebutuhan mewah yang dapat meningkatkan status sosial. Menurut intensitas penggunaannya, kebutuhan dapat kita bagi menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier (mewah). 1) Kebutuhan Primer adalah jenis kebuthan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Agar dapat hidup, manusia makan, minum, dan berpakaian. Selain itu, manusia memerlukan tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan primer sering disebut juga

Definisi Sosiologi dan Menurut Ahli

A nda mungkin bertanya apa itu sosiologi? Apa saja yang dipelajari dalam sosiologi? Apa saja yang dilakukan oleh seorang sosiolog? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu dapat kita peroleh secara sederhana dengan memperhatikan surat kabar, majalah, dan acara televisi. Bila kita perhatikan, surat kabar atau majalah selalu menghadirkan cerita tentang apa yang dilakukan manusia baik sebagai individu, kelompok, organisasi, atau masyarakat secara keseluruhan. Sebagai contoh, kita membaca berita pembunuhan dalam sebuah surat kabar. Kita mungkin bertanya apa latar belakang sang pembunuh melakukan tindakan keji tersebut. Kita coba menjawabnya dengan menelusuri pengalaman sosialorang tersebut, misalnya latar belakang keluarga, pengalaman pendidikan, pengalaman dalam kelompok, dan sebagainya. Dalam penelusuran tersebut, kita menemukan hal-hal rasional yang mungkin mengakibatkan orang tersebut melakukan pembunuhan. Dengan cara berfikir analitis seperti itu, kita sebenarnya telah menjadi